Senin, 02 April 2018

Hati : Putri dan Air Mata

Putri memang mudah sekali menangis. Ketika melihat orang lain makan dengan lahap, ia akan menangis. Ketika ada pengemis yang memelas, ia akan menangis. Dan ketika-ketika-ketika yang lainnya, yang menurut beberapa orang tidak penting dan dianggap mengganggu. Ia sering dibilang cari perhatian dan terdrama. Dan yak, Putri menangis mengetahui hal itu.

Kenapa Putri sering menangis? Karena ia ingin meluapkan apa yang ia rasakan dan menurutnya hal tersebut adalah wajar.

Apa Putri selalu menangis? Tentu saja tidak, ia pun bisa tertawa dan marah. Namun yang sering diperhatikan oleh orang lain adalah tangisannya.

Putri juga ditertawakan karena tangisannya. Padahal apa bedanya air mata dan tawa? Ya jelas beda dari segi rasa, yang satu bahagia, yang lain sedih. Tapi bukankah semua itu jenis perasaan? Mengapa jika ada orang yang selalu tertawa atau tersenyum tidak pernah ditangisi?

Mungkin jika itu adalah ekspresi bahagia, maka akan sangat mudah diterima oleh semua orang. Siapa sih yang tidak ingin bahagia? Dan kalau itu adalah ekspresi kesedihan, orang-orang ingin segera menyanggahnya. Siapa yang ingin bersedih?
Padahal air mata tidak selamanya ada karena kesedihan bukan? Bisa saja itu wujud rasa syukur.

Yang jelas, seiring berjalannya waktu Putri tetap mudah menangis. Hanya saja, ia sudah tidak peduli dan menangisi lagi perkataan buruk orang-orang tentangnya. Karena ia percaya, air mata yang ia keluarkan adalah bentuk dari segala rasa yang ada dihatinya. Sedih. Bahagia. Marah. Bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar