Bagi Ani, sekarang adalah waktunya untuk meraih semua mimpinya yang sempat tertahan karena hal-hal yang dulu sempat ia rancang terhapus begitu saja oleh rasa cintanya terhadap seorang pria. Ia tahu ia bodoh. Mudah tertipu oleh rasa yang pada awalnya hanya ia tertawakan. Berkali-kali pun ia dinasehati, diberitahu, bahkan diperingatkan, rasa cinta menutup semuanya. Selama 8 tahun Ani mencoba mempercayakan masa depannya hanya untuk 1 pria. Yang pada akhirnya meruntuhkan semua kebahagiaan yang dulu ia bayangkan.
Ani mulai mempertanyakan apa itu cinta? Sejak pertama ia tahu, ia diduakan oleh satu-satunya orang yang ia percaya. Pria yang datang dan pergi seenaknya. Ani terpuruk, tentu saja. Ia menyesali semua hal yang sudah terlewati. Ia mencoba membangun kembali puing-puing harapan yang dulu ingin ia bangun. Ani tersadar hal terpenting untuk hidupnya dan mencoba merelakan semua yang telah terjadi.
Ani mulai mempertanyakan apa itu cinta? Sejak pertama ia tahu, ia diduakan oleh satu-satunya orang yang ia percaya. Pria yang datang dan pergi seenaknya. Ani terpuruk, tentu saja. Ia menyesali semua hal yang sudah terlewati. Ia mencoba membangun kembali puing-puing harapan yang dulu ingin ia bangun. Ani tersadar hal terpenting untuk hidupnya dan mencoba merelakan semua yang telah terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar